Dinas Ketahanan Pangan Musi Rawas Utara Salurkan Bantuan Rice Milling Unit (RMU) dan Terpal Jemur Padi untuk Dukung Kemandirian Petani
Kominfo | 01 Juli 2025 | Dibaca 34 kali |

Muara Rupit, 1 Juli 2025 – Dalam upaya meningkatkan kemandirian pangan dan meningkatkan kemudahan bagi petani dalam menggiling padi bagi petani lokal, Dinas Ketahanan Pangan melalui Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan menyalurkan bantuan 3 unit Rice Milling Unit (RMU) dan 30 unit terpal jemur padi. Setiap kelompok tani menerima satu unit alat penggilingan padi skala kecil (RMU) dan beberapa lembar terpal jemur sebagai fasilitas penunjang proses pengolahan hasil panen. Penyaluran bantuan ini dilakukan di halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan Muratara. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Dedi Yunardi, S.P, mewakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan, M. Yusnadi,, S.I.P, Adapun kelompok tani penerima bantuan Rice Milling Unit (RMU) dan terpal jemur padi antara lain :

1. Kelompok Tani Berhidayah dari Desa Lesung Batu Muda, diterima oleh Sopiya

2. Kelompok Tani Sepakat Tani Tekiyau dari Desa Aringin, diterima oleh Sumardi Amran

3. Kelompok Tani Lebung Sengat 1 dari Desa Lubuk Kemang, diterima oleh Sujarwo

Bantuan ini merupakan bagian dari program penguatan sistem pangan lokal yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian petani dalam menggiling hasil panennya secara mandiri, mengurangi ketergantungan terhadap jasa penggilingan berbayar, mempercepat proses pascapanen, meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk padi petani.




Program ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara dalam memperkuat ketahanan pangan lokal melalui pemberdayaan petani dan penyediaan sarana pasca-panen yang memadai serta pendukung ketahanan dan kemandirian pangan daerah untuk menekan biaya produksi, meningkatkan efisiensi, serta memperbaiki mutu beras yang dihasilkan.


Dinas Ketahanan Pangan terus berkomitmen untuk mendukung petani dalam menghadapi tantangan produksi, terutama di tengah fluktuasi harga dan akses infrastruktur yang terbatas, ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat sistem pangan lokal. Penyaluran bantuan ini diharapkan dapat menjadi contoh sinergi yang baik antara pemerintah dan kelompok tani dalam menciptakan sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan .


BAGIKAN :